Tapi idenya adalah membuat klep ex sudah terbuka penuh saat piston berada di TMB akan melakukan langkah buang. Selama langkah usaha, letukan bahan bakar sudah menggunakan sekitar 80 % dari tenaga untuk menendang piston turun saat kruk as baru berputar 90° saat piston berada di tengah proses turun.Separuhnya lagi membieffek yang sedikit menambah tenaga, dan akan lebih baikjika dimanfaatkan untuk membuang gas sisa pembakaran sehingga untuk yang terhisap masuk akan lebih bersih nantinya. Penggunaan rumus: Missal untuk mesin 110 cc dan 200 cc. Untuk mesin 110 cc klep isap membuka 34-35° sebelum TMA(Titik Mati Atas). Dan menutup 58-60° sesudah TMB(Titik Mati Bawah). Sedangkan untuk klep buang, membuka 57-59° sebelum TMB(Titik Mati Bawah), dan menutup 31-33 setelah TMA(Titik Mati Bawah).
Untuk mesin 200 ccklep isap membuka 28° sebelum TMA dan menutup 63-65° setelah TMB dan menutup 28-29° setelah TMA.Apabila klep buka 25-38° sebelum TMA dan menutup 50-70° setelah TMB, UNtuk klepbuangnya sendiri membuka 50-70° sebelum TMB dan menutup 25-38° setelah TMA, batasan yang dapat diberikan 260-280°. Makin kecil durasinya makin bagus untuk trek pendek,tenaga bawah lebih ngis. Cocok untuk karakter skubek yang perlu tarikan awal yang lebih responsive. Durasi Cam Diukur pada bukaan klep/angka dial gauz Menunjuk pada 0 ,050 inchi/1 ,27 mm Klep mulai membuka 0 ,15 mm dan hampirmenutup 0 , 15 mm Durasi noken as Yamaha vega Intake membuka 27° sebelum tma,menutup 35° setelah tmb Exhause membuka 55° sebelum tmb,menutup 29° setelah tma Hitung durasi lcc(lobe center),
Pengertian LSA (Lobe Separation Angle) :
Adalah angka derajat jarak antara titik tengah pucuk bubungan lobe-in dan pucuk bubungan lobe-exhaust.
Menurut pakarnya 4 tak dari Jogja yaitu Ibnu Sambodo tentu ga asing tuh namanya…
Beliau bilang klo hanya bermodal kem mentah memudahkan mekanik mencari angka LSA makin ekstrem. Karena “bentuk kem bisa dibuat sesuai kebutuhan”.
Angka LSA yang makin rendah juga mudah diraih, karena profil kem tidak terpatok. Mulai dari kepala, pinggang, sampai pantat, semua masih bs dibentuk ulang. Beda dengan bentuk kem standar yang mesti ditambal ulang kalau mau bentuk baru.
Beliau bilang klo hanya bermodal kem mentah memudahkan mekanik mencari angka LSA makin ekstrem. Karena “bentuk kem bisa dibuat sesuai kebutuhan”.
Angka LSA yang makin rendah juga mudah diraih, karena profil kem tidak terpatok. Mulai dari kepala, pinggang, sampai pantat, semua masih bs dibentuk ulang. Beda dengan bentuk kem standar yang mesti ditambal ulang kalau mau bentuk baru.
Ilustrasi gampangnya kek orang tepos kalau mau terlihat bahenol musti ditambal tuh pake busa yang tebal.. heheheheh…
Si Ibnu jg sanggup dengan mudah membuat smash ngibrit di MP dengan LSA 100° – 110° .
Si Ibnu jg sanggup dengan mudah membuat smash ngibrit di MP dengan LSA 100° – 110° .
Teori Penting yang harus dipahami :
Makin rendah LSA, makin besar overlap. Pada putaran atas, komposisi ini sangat bagus.
Efek tinggi overlap membuat pembilasan makin sempurna pada putaran atas, karena proses pembilasan terjadi pada saat overlap. Dimana semua klep sama2 membuka di TMA (Titik Mati Atas).
LSA juga menentukan Power Band. “Meski durasi sama, LSA diubah maka karakter mesin jg ikut berubah. Makanya, untuk menyesuaikan trek, banyak yang ubah LSA meski durasi tetap” kata om Chia (suhu korek Suzuki top-1).
Menurut pakde (Ibnu Sambodo) secara teori trek panjang butuh LSA rendah.
Efek tinggi overlap membuat pembilasan makin sempurna pada putaran atas, karena proses pembilasan terjadi pada saat overlap. Dimana semua klep sama2 membuka di TMA (Titik Mati Atas).
LSA juga menentukan Power Band. “Meski durasi sama, LSA diubah maka karakter mesin jg ikut berubah. Makanya, untuk menyesuaikan trek, banyak yang ubah LSA meski durasi tetap” kata om Chia (suhu korek Suzuki top-1).
Menurut pakde (Ibnu Sambodo) secara teori trek panjang butuh LSA rendah.
Hitung Overlap dan LSA :
Besar kecilnya overlap mudah dibaca dengan diagram kem. Daerah diagram yang mempertemukan klep in saat membuka dan out baru membuka, itulah overlap.
Coba bro2 liat diagramnya aja deh….
Coba bro2 liat diagramnya aja deh….
Misal, kem in membuka di 25° sebelum TMA (Titik Mati Atas). Sedang kem out masih membuka sampai 30° sesudah TMA. Maka angka overlap adalah 25°+30°=55° .
Sementara, untuk menghitung LSA, Om Chia memberi rumus mudah.
Rumusnya :
((Durasi in / 2) – angka bukaan in) + (durasi exhaust / 2) – (angka tutup exhaust) / 2) = LSA.
Sementara, untuk menghitung LSA, Om Chia memberi rumus mudah.
Rumusnya :
((Durasi in / 2) – angka bukaan in) + (durasi exhaust / 2) – (angka tutup exhaust) / 2) = LSA.
Cth; durasi in 270° , bukaan in 25°, durasi exhaust 270° , tutup exhaust 30° . Maka LSA = ((270°/2) – 25°) + (270°/2)-30°) /2) = 110° + 105° = 215°/2 = 107,5° .
Jadi LSA= 107,5° .
Jadi LSA= 107,5° .
nb:
ini hanya sekedar sebuah informasi yang mungkin bs bermanfaat buat acuan mengoprek seputar Kem. Untuk keberhasilannya sangat dibutuhkan ketekunan dalam bereksperimen serta penghitungannya demi mendapatkan LSA yang terbaik buat Epyu sesuai trek tentunya…
ini hanya sekedar sebuah informasi yang mungkin bs bermanfaat buat acuan mengoprek seputar Kem. Untuk keberhasilannya sangat dibutuhkan ketekunan dalam bereksperimen serta penghitungannya demi mendapatkan LSA yang terbaik buat Epyu sesuai trek tentunya…
Data dan gambar diatas adalah grafik dimana kita akan gunakan data tersebut ketika kita akan melakukan dan merubah sudut pada noken AS yang akan kita kerjakan.
korek motor,Banyak mekanik hanya beli langsung Noken As yang sudah racing dari pabrikan,ini biasanya karena malas riset, kurang ilmu Noken As, takut gagal, dan ngirit biaya.Banyak merk Noken As racing / kem racing beredar di masyarakat.Banyak pilihan berbeda,bahkan satu merk juga menawarkan pilhan-pilihan berbeda-beda pula. Karena itu kami coba memberikan keterangan-keterangan yang bisa membuat anda mengerti tentang pilihan dalam memilih Noken As / Kem yang sesuai dengan karakter motor anda. Contoh-contoh Noken As racing Pabrikan :
KAWAHARA Ada tiga tipe
: tipe K1
: tipe K2
: tipe K3
Untuk K1 dan K2 biasa dipakai racing harian, lift, overlap dan LSA tidak terlalu ekstrim.Sedang untuk K3 untuk racing Ekstrim.
DATA KAWAHARA K1
Klep in(durasi) : 16+180+47 = 237 derajat
Klep ex(rurasi) : 53+180+13 = 239 derajat
Lif in : 8 mm
Lift ex : 8 mm
LSA : 98 derajat
Harga : 350 ribu
DATA KAWAHARA K2
Klep in(durasi) : 11+180+57 = 248 derajat
Klep ex(rurasi) : 41+180+31 = 252 derajat
Lif in : 8 ,75 mm
Lift ex : 8 ,56 mm
LSA : 103 derajat
Harga : 400 ribu
DATA KAWAHARA RACING ONLY
Klep in(durasi) : 28+180+ 60 = 268 derajat
Klep ex(rurasi) : 60+180+31 = 252 derajat
Lif in : 10 ,33 mm
Lift ex : 8 ,89 mm
LSA : 113 derajat
Harga : 600 ribu
TDR Noken As / Kem TDR racing memang pantas untuk harian dan Racing, Durasi dan LSA sangat aman dalap overlap sehingga tidak saling bentur antar klep.Bahkan untuk klep lebar sekalipun.
DATA Noken As / Kem TDR
Klep in(durasi) : 13+180+45 = 238 derajat
Klep ex(rurasi) : 41+180+22 = 243 derajat
Lif in : 8 ,4 mm
Lift ex : 7 ,93 mm
LSA : 94 ,5 derajat
Harga : - ribu
MARATHON Noken As / Kem keluaran Mitra2000 sangat laku dipasaran.
DATA Noken As / Kem New Marathon
Klep in(durasi) : 16+180+50 = 246 derajat
Klep ex(rurasi) : 41+180+9 = 230 derajat
Lif in : 7 ,78 mm
Lift ex : 7 ,53 mm
LSA : 112 ,5 derajat
Harga : 250 ribu
NEW CLD Hampir mirip marathon, bahkan lebih bagus mendongkrak power dari pada marathon. CLD singkatan dari ciledud atau Champion leader development. Kem atau Noken as ini lebih keras atau setara dengan Noken As standart pabrikan
DATA KEM CLD.
Klep in(durasi) : 17+180+48 = 245 derajat
Klep ex(rurasi) : 49+180+13 = 242 derajat
Lif in : 7 ,82 mm
Lift ex : 7 ,82 mm
LSA : 105 derajat
Harga : 400 ribu
HRP (Hendriyansyah Racing Produk) buatan pentolan pembalap nasional Hendriyansyah. Durasi kem ini mirip kem CLD, yang mempunyai karakter halus untuk di pakai harian. Enak untuk trek pendek
DATA KEM HRP
Klep in(durasi) : 18+180+43 = 238 derajat
Klep ex(rurasi) : 49+180+13 = 252 derajat
Lif in : 7 ,35 mm
Lift ex : 7 ,33 mm
LSA : 102 derajat
Harga : 300 ribu
Comments
Post a Comment